Hani Handayani (Dosen FIK Tel-U) Menjadi Panitia Acara Bandung Skechwalk


11193309_10153163354920091_4275010141379742422_n

 

TEMPO.COBandung – Acara menggambar sketsa sanggup mendatangkan wisatawan luar kota dan luar negeri ke Bandung. Komunitas Bandung Sketch Walk yang menghelat acara tersebut pada akhir pekan ini misalnya, mendatangkan 60 orang turis dari negara Asia Tenggara, dan sekitar 100 orang pelancong dari luar kota Bandung.

“Total peserta menggambar sketsa edisi internasional dua hari ini ada 310 orang,” kata panitia acara, Hani Handayani (Dosen FIK Tel-U), kepada Tempo di Gedung Gas Negara Jalan Braga, Bandung, Sabtu, 2 Mei 2015.

Acara menggambar sketsa rutin sebulan sekali oleh komunitas yang kini berumur dua tahun itu, baru pertama kali ini mengundang penggambar sketsa dari luar negeri. Sebagian besar turis itu hadir sebagai peserta acara. Mereka berasal dari Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan seorang bule asal Selandia Baru. “Undangan dan promo acaranya disebar sejak tiga bulan lalu,” kata Hani.

Peserta yang dibagi berkelompok, menyebar ke sejumlah lokasi obyek gambar. Sejak pagi hingga tengah hari dan ada yang meneruskan sampai petang. Mereka menggambar di sekitar Gedung Merdeka, Pasar Baru, dan Balaikota Bandung.

Sebagian peserta harus kembali ke Gedung Gas Negara sebagai pusat kegiatan, untuk mengikuti pelatihan, dari penggambar sketsa berpengalaman dari dalam dan luar negeri.

Sebelum acara, turis penggambar sketsa dari luar negeri itu diajak ke beberapa lokasi wisata, seperti Kawah Putih di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Gedung Sate, dan Museum Geologi. “Acara seperti akan dijadikan agenda tahunan Kota Bandung tentang seni dan budaya. Turis sketcher potensinya lumayan besar,” ujar Hani.

Seorang peserta dari Penang, Malaysia, Jayson Yeoh, mendapat pengalaman baru di antaranya naik angkutan kota, mencoba kuliner Sunda yang memakai daun sebagai pembungkus nasi, mencicipi stroberi di Ciwidey, dan disambut keramahan penduduk kampung di dekat lokasi wisata Kawah Putih. “Komunikasi dengan penduduk setempat itu penting buat penggambar seperti saya,” ujarnya.

Sumber:

www.tempo.co


Leave a Reply